Kura-kura merupakan salah satu hewan yang kita anggap lambat, namun dibalik sifatnya itu ada filosofi yang penuh dengan makna. Tidak ada salahnya kita bercermin pada kura-kura yang meskipun lambat namun penuh dengan makna kehidupan.

Kura-kura selalu berjalan lurus kedepan dan tidak pernah berjalan mundur. Hendaknya kita dalam menjalani hidup ini haruslah tetap "lurus". Terus maju berusaha dan pantang menyerah dalam mengerjakan sesuatu atau dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Tidak pernah lari dari tanggungjawab dan kewajiban.

Kura-kura bisa menyembunyikan tubuhnya ketika mendapati suatu bahaya. Seperti kura-kura kita juga harus mampu melindungi diri dari semua mara bahaya dan mampu mengendalikan diri sehingga terhindar dari bahaya yang dapat mengancam. Seperti pengaruh pergaulan yang buruk, menjadi pecandu, pemabuk dan kejahatan lainnya untuk itu seperti seekor kura-kura kita harus melindungi diri dari segala yang bisa membahayakan diri kita sendiri.

Salah satu filosofi orang Jawa yaitu alon-alon asal kelakon. Tidak perlu kita terburu-buru mengerjakan sesuatu. Akan lebih baik kita mengerjakannya dengan perlahan namun pasti, dengan penuh pertimbangan. Seperti sebuah dongeng yang sering kita dengar, kura-kura yang lamban tetapi konsisten mampu memenangkan lomba dan terbukti lebih baik daripada kelinci yang cepat dan mengungguli perlombaan namun kemudian berhenti setelah selang beberapa waktu untuk beristirahat.

Demikian pula dalam beramal (bekerja maupun beribadah), Rasulullah SAW berabad-abad lalu pernah mengajarkan, ”Amal yang paling disukai oleh Allah adalah amal yang dikerjakan terus menerus walaupun sedikit (HR Muttafaqun Alaih)”. Saya pun teringat akan perkataan mentor saya yaitu lebih baik adalah seseorang yang masih belum lancar membaca Al Quran namun dia konsisten membaca setiap hari daripada orang yang bacaannya bagus namun tidak menerapkan kemampuannya itu dengan jarang membaca Al Quran. Wallahu a'lam.